SMAN 1 Situbondo terus melakukan persiapan jelang penerapan Kurikulum Merdeka. Terbaru, pada Selasa (17/5) SMASA menggelar In House Training (IHT) bertema Pengembangan Pembelajaran Berdeferensiasi. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman guru tentang konsep Kurikulum Merdeka yang didalamnya termaktub Pembelajaran Berdeferensiasi. Ahmad Jaenuri, S.Pd., M.Pd selaku Kacabdin Bondowoso mengatakan siap mengawal setiap tahapan penyusunan perangkat Kurikulum Merdeka Berbagi di SMASA.
“Progres SMASA sangat bagus dan baik. Saya lihat kolaborasi antar lini berjalan. Hal ini tentu bagus sebagai gerakan awal dalam rangkaian persiapan menerapkan Kurikulum Merdeka di SMASA. Ke depan, kolaborasi ini harus terus dijaga, leburkan ego masing-masing agar implementasi kurikulum ini dapat beerlangsung baik dan tepat,” ujar Pak Jae.
Sementara itu Drs. Nurhidayat Yuliadi, M.Pd selaku Kepala SMASA menyampaikan laporan progres SMASA dalam menyiapkan perangkat kurikulum merdeka. Menurut Pak Nur, kunci keberhasilan dalam menerapkan program Kurikulum Merdeka adalah kebersamaan.
“SMASA sudah melaksanakan pemetaan guru kelas X yang nantinya sebagai garda depan dalam eksekutor Kurikulum Merdeka. Selain itu, kami juga sudah melakukan grouping guru. Namun beberapa komponen masih dalam proses pengerjaan. Semoga tetap kompak dan bersatu padu untuk SMASA ke depan,” ungkap Pak Nur.
Acara IHT kemudian dilanjutkan dengan pemaparan konsep Kurikulum Merdeka/ Pembelajaran Berdeferensiasi oleh Meita Purnamasari A, S.Pd., M.Pd. yang merupakan delegasi dari P4TK. Kegiatan IHT berlangsung seru dengan pembawaan Bu Meita yang lugas sekaligus santai. Beberapa kali Bu Meita menyampaikan materi penyusunan perangkat pembelajaran dengan selipan humor yang ringan. Yang membuat peserta IHT tetap bersemangat memahami setiap pemarapan Bu Meita. Acara IHT yang berlangsung di Ruang AR/ Graha Ganesha itu kemudian ditutup dengan foto bersama.
Penulis: Moh. Farhan, S.S. | Foto: Wahyu Ferdian, S.Pd.
