Doa untuk SMASAKU | Agus Kustianto
Aku adalah doa
Yang menyampaikan selamat untukmu, SMASAKU
Di hari lahirmu,
Yang tak lagi bisa kumeriahkan seperti dulu
Aku adalah doa
Yang megantar pesan untukmu, SMASAKU
Di hari lahirmu,
Rinduku tak pernah selesai menujumu
Aku adalah doa
Yang berharap kau selalu jaya dan berkibar
Bersama ilmu dan pemahaman yang selalu bersinar
Bait-Bait Lagu untuk SMASA | Agus Kustianto
SMASA bagiku bagaikan Dewa-19
Risalah hati untuk mendekatkan ilmu
Cemburu karena luasnya pemahaman guru
Dewi karena sudah mendapatkan wawasan baru
Dan akhirnya pupus karena telah melepaskan, lulus, dan berlalu
SMASA bagiku seperti “to the bone”
Yang mengharuskanku mencintainya hingga sedalam-dalamnya
Smasa juga bagaikan lagu “man upon the hill” Stars and rabit
Yang menceritakan kesayangannya kepada anak-anaknya
Dan akhirnya aku merapal doa
Untu SMASA semakin berkibar selamanya
SMASA, Ku Mencintaimu Lahir Batin | Taradita Yandira Laksmi
Seputih kasa hatiku memegang teguh
Semerah darah apiku menyulut ke peraduan
Mengembangkan mentari di wajahmu
Menguras dekil di pelataran hatimu
Sejernih itu aku mengagumimu
Lelah hati letih pikiran
Lemas raga bahkan nyawa seolah hilang
Lahirku bersyukur bertemu
Batinku beradu ingin selalu memelukmu
Rinduku berpulang di tanggal satu
SMASA, Cintaku untukmu
Tak pernah layu
Up Until Now | Taradita Yandira Laksmi
Fly high
Mengangkasa seperti cahaya mentari pagi
Menukik tajam, mengibas sayap yang terbentang
Naungi nabastala selaksa gubuk sederhana
Dengam lentera dijunjung tinggi bak purnama
Taringnya terlihat, tumpul tapi daat menggores kisah
Penanya menari di atas lembaran kasa hitam putih
Tentang hati yang tersangkut seragam abu putih
Shiawase wa itsumo anata no kokoro ga ki aru
Tiga tahun lamanya terendam warna dalam foto rupa
Pada dinding kelas yang menjadi kawan wicara
Pada jendela bening memantulkan jati diri yang kucari
Pada lantai keramik berbekas tanah lapangan
Pada meja dan bangku penuh coretan
Pada papan putih penuh pengetahuan
Sono mamade iiga na
Ichi-go ichi-e
Hanya saat ini, detik ini
Mengulang memori terasa perih
Bak paku yang menancap pada bata
Bersamamu terasa amat menyiksa
Tapi, aku menyukainya
Berat saat kuberlari menaiki tangga
Lelah saat pikiran dipaksa bekerja
Terhapus seketika oleh canda tawa
Tangis dan rangkulan yang tak lekang
Senyum dan sindiran yang tertuang
Mungkin tak selamanya dapat kugenggam
Hanya saat ini, hanya detik ini
Ketika semua dapat kurengkuh kembali
Ima koko ni shikanai watashi no inochi anata no inochi
Up until now
It was a pleasure being here these three years
Bertambah Usia, SMASAKU | Muhammad Iqbal Mukhlis
“Dirgahayuu…Dirgahayu”
Hipibidi Sekolahku”
Sorak seantero insan dalam gelanggang hijauu
Beridiri gagah dan sebagian lesu
menghadap sang obor yang kian menyala deras
Turut menyalakan kobaran euforia saat itu
Paruh waktu yang cukup lama
Berdiri dengan kokoh dan megah dijalanpbsudirman
Secuil yang terkisahkan dalam tulisan cantik di tiap larik
Tentang sesiapa yang masuk dan tak menjadi siapa siapa
Hingga keluar menjadi layaknya tokoh utama dalam lakon tertentu
Ia memang telah menua
Pada dinding yang mulai bernoda
Dan di besi-besi yang telah berkarat
Pada antero sudut-sudut ruang
Yang mempunyai kisah dibalik telunjuk yang kau tunjukkan
“Itu kantin jati, itu perpus buku, itu kelasku yang di sana temanku”
“Itu sekolahku. 60 Tahun telah lahir…”
SMASA BERKIBAR
_______________